Baca judul di atas bikin saya
berpikir ulang, apa korelasinya ya? Apa pentingnya untuk banyak orang? Apakah jika
ada penelitian, bisa kita ambil sampelnya? Bisa digeneralisasi nggak? Ah...
jadi inget setahun lalu pada bulan yang sama saya ekstra kerja keras
merampungkan penelitian skripsi kualitatif saya. Ih, gemes, deh! Eh, ternyata
eh ternyata, kini yang bikin saya nyesek semua data rekaman wawancara subjek,
jurnal-jurnal yang saya download
dengan susah dan payah, semua link artikel berita tentang Lupus (skripsi saya
tentang kesejahteraan psikologis penderita Lupus) amblas bersama hard disk internal saya yang rusak,
ooouuchhh... sesek di dada :( ya,
sutralah ya.
Well...
sebenarnya saya mau cerita tentang pengalaman pribadi saya tentang judul
tulisan di atas.
Al-Qur’an. Mu’jizat Allah SWT
pada Sang Baginda Rasul Muhammad SAW. Siapapun tahu, Al-Qur’an merupakan
penyempurna kitab-kitab sebelumnya (Injil, Taurat, Zabur). Semua orang juga tahu
bahwa semua aturan kehidupan umat muslim dan peristiwa yang telah, sedang dan
akan terjadi tertulis nyata di dalamnya. Al-Qur’an adalah kitab super komplit. Nah,
bahkan Al-Qur’an juga bisa menjadi obat dari segala penyakit (QS. Al Fushilat ayat 44 bersumber dari Tadarus Obat Segala Penyakit). Nah, nah... Al-Qur’an sebagai
obat penawar segala penyakit jasmani-rohani inilah yang mau saya ceritakan.
Jadi begini...
Saya bukan umat muslim yang
taat sekali. Nafsu duniawi tetap bercokol di otak dan hati saya, segala “kotoran”
hati masih sering menancap di diri saya tapi bukan berarti saya tidak punya
iman. Alhamdulillah sampai detik ini, Allah masih berwelas asih pada saya
dengan menyelipkan iman di celah jantung saya sehingga saya masih takut berbuat
dosa (tapi bukan berarti saya nggak pernah berbuat dosa, loh).
Jadi, saya ini pribadi yang
mudah sekali tersinggung dan merasa pesimis bahkan mencurigai orang lain
aslinya. Perasaan-perasaan negatif itu terkadang menghampiri saya dengan
kekuataan super besar yang mendorong kuat saya untuk kufur nikmat Sang Illahi
Rabbi. Ketika seperti ini saya ingat, oh mungkin wudlu bisa “mendinginkan”
hati, pikiran dan perasaan saya. Tenyata tidak cukup. Kemudian, oh, sholat
wajib atau sunnah bisa membuat saya lebih “dingin”, ternyata itu tidak cukup
kuat. Dan tibalah ketika saya melirik Al-Qur’an pemberian saudara lelaki saya,
saya ingat bahwa ketika hari kiamat Al-Qur’an akan memberikan syafa’at bagi
pembaca dan pengamalnya (berdasarkan hadits “Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi para pembacanya.” (Diriwayatkan Muslim) bersumber dari Keutamaan Membaca Al-Qur'an). Hati saya tergerak untuk meraihnya dan membacanya. (Level
bacaan saya standar dan saya tidak begitu banyak tahu makna ayat-ayat Al-Qur’an
padahal usia saya 23 tahun sekarang ini. Menyedihkan bukan? Padahal saya muslim
tapi nggak paham kitabnya. :( ). Nah,
ketika membacanya ini yang membuat saya takjub.
Saya tinggal di Surabaya yang
panas cuacanya sudah lima tahun. Tapi baru beberapa bulan terakhir ini saya
mendapati fakta bahwa Al-Qur’an memberikan efek dingin (dalam arti sebenarnya) kepada saya.
Jadi, saya ini sering merasa
gerah ketika sholat wajib pada malam hari. Cuaca Surabaya yang panas membuat
saya mandi keringat sehingga saya tak pernah khusyuk sholat dan ingin segera
selesai sholat. Tapi ketika saya sempatkan membaca Al-Qur’an seketika rasa
dingin menjalari ke keseluruhan tubuh saya padahal sebelumnya saya teramat
gerah. Transisi gerah ke dingin terjadi cukup cepat pada lantunan awal
pembacaan Al-Qur’an dan semakin dingin jika semakin lama membacanya.
Subhanallah.
Mulanya saya tidak percaya, apa
benar ini efek membaca Al-Qur’an? Akhirnya saya buktikan kembali sampai lebih
dari tiga kali. Hasilnya sama! Tapi yang saya nggak ngerti adalah kenapa dulu
awal tinggal di Surabaya saya nggak merasa begitu? Justru beberapa bulan
terakhir ini saya merasa efek dingin dari baca Al-Qur’an? Padahal Surabaya
panasnya dari dulu-dulu, loh. Tapi wallahu a’lam. Saya hanya mencoba meyakini
dari hal sepele seperti ini saja. Al-Qur’an menjadi penawar untuk segala
penyakit, termasuk “penyakit” gerah karena panasnya Surabaya :p dan akhirnya
saya sadari ngefek ke mood saya yang
mulanya jelek jadi bagus, mulanya males jadi on fire :). Wallahu a’lam tapi
itulah yang terjadi pada saya.
Saya memang bukan muslim taat,
membaca Al-Qur’an sesempatnya dan tak tahu makna setiap ayat Al-Qur’an tapi
saya sudah membuktikan dari hal sederhana bahwa Al-Qur’an memang rahmat Allah
SWT bagi kita semua melalui Rasulullah Muhammad SAW.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu kritik dan saran membangun yah :)