Rabu, 23 Oktober 2013

Kamu Pantas Bahagia (#FF2in1 @NulisBuku, edisi Kamis, 24 Oktober 2013) - #CeritaNada @Septantya


Risa sedang sibuk memilih-milih novel romans terbaru di sebuah toko buku. Bulan ini ia harus menambah stok novel terbaru untuk bahannya menulis sebuah novel. Ia butuh referensi baru.
Tibalah tatapan matanya ke sebuah rak buku tak jauh dari rak novel semula ia berdiri menghadap. Rak komik. Memori otak Risa seketika teringat pada Tino. Deretan komik Slam Dunk berjejeran di sana dan merupakan favorit Tino semasa ia kecil. Tino, cinta pertamanya itu bermimpi menjadi seorang pebasket legendaris seperti Michael Jordan. Risa mengamini keinginan Tino dan berjanji akan selalu di samping Tino ketika berlaga di lapangan kelak.
Tapi semua itu hanya kenangan ucapan belaka, tak pernah terbukti karena mereka berpisah ketika SMA. Risa pindah ke Aussie mengikuti ibunya yang melanjutkan S3 di sana. Akhirnya mereka lost contact sebab ternyata Tino juga turut serta orangtuanya ke Afrika untuk bertugas di kedubes RI di sana.
Pilu tak dapat ditolak. Risa patah hati hanya karena kendala komunikasi. Hingga zaman “pencerahan” datang. Risa amat berterima kasih pada Mark Zuckerberg yang menciptakan facebook. Ia cari sedemikian rupa nama Tino Surawi di grup-grup sekolah SD dan SMP. Finally, Risa mendapatkan alamat facebook Tino. Semenjak itu ia sering mengirim pesan pribadi atau ke dinding facebook Tino . Tapi apa? Tino tak pernah membalasnya. Risa makin sakit hati. Kenapa Tino tak pernah membalas pesannya?
Tahun demi tahun terlewati sampai Risa lupa rasanya sakit hati sebab Rey datang menawarkan obat sembilu pilu hati Risa karena ketidakjelasan hubungannya dengan Tino. Risa tak bisa menolak Rey karena segala yang ada dalam diri Rey di mata Risa sudah bisa menggantikan posisi Tino.
Tapi... ketika Risa sudah nyaman dan memasrahkan hidup kepada Rey sepenuhnya, Tino muncul tanpa permisi. Ya, tiba-tiba suatu hari Tino mem-follow akun instagramnya kemudian berlanjut pesan whatsapp yang tiada diduga Risa. Dan tak hanya itu, Tino ingin menjalin hubungan yang telah terputus. Risa menyanggupinya tapi hanya sebagai teman biasa. Tampak raut wajah Tino kecewa. Tapi, hidup harus terus berjalan.
“Kamu sudah merasakan hari-hari buruk tanpa kejelasan dariku. Kamu pantas hidup bahagia, Ris. Maafkan aku, ya,” ujar Tino suatu sore kepada Risa. Mereka sengaja bertemu untuk memperjelas hubungan mereka selama ini.
Risa mengangguk dan meneteskan air mata. Kini hatinya memang untuk Rey seorang. Dan Tino hanya akan menjadi teman yang pernah mengisi hari-harinya dan membuatnya manis. Kini ada Rey yang akan mewarnai hari-hari Risa untuk selamanya.
"Sayang, pilih novelnya sudah?" suara Rey membuyarkan konsentrasi Risa pada masa lalu dan beberapa hari lalu dengan Tino yang tidak Rey ketahui.
Risa segera menghapus air matanya dan tersenyum simpul pada Rey.
"Belum ada yang baru, Mas. Besok-besok lihat lagi. Atau aku lihat di online shop aja,"
Rey mengangguk dan menggamit tangan Risa  keluar dari toko buku. Risa menyandarkan kepalanya di pundak Rey. Rasa nyaman selalu ia dapatkan dari Rey semenjak Rey datang suatu ketika menghapus semua hari buruk yang pernah dilaluinya. Rey meyakinkan dirinya bahwa dirinya tak akan mengalami hari-hari buruk itu.

(inspired by Daniel Powter- Bad Day)

*note:
Nah, ini adalah bagian flash fiction @nulisbuku yang kedua yang aku ikutsertakan. Tapi nggak kepilih juga. :')) Jadi, ini aku usahakan edit sedemikian rupa untuk ikutan  acara #CeritaNada by @septantya untuk latihan nulis secara disiplin berdasarkan lirik lagu. 
Semoga sudah tepat aturan sebagai flash fiction dan kalian suka membacanya. :)
By the way ini lanjutan yang bagian ke-1, sih. Aku bikin kayak berlanjut. Terima kasih :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu kritik dan saran membangun yah :)