Minggu, 27 Oktober 2013

Blogger atau Bukan, Aku Tetap Menulis


Selamat datang di dunia alfabetika. Dunia rangkaian huruf-huruf alfabet. Aku menamainya demikian karena di sinilah aku menumpahkan nyaris semua yang ada di otakku.
Dulu sih, sebenarnya tahu blog itu wadah untuk curhat. Tapi tampaknya aku tak berbakat artis yang mengumbar kehidupan pribadi :D Hehehe. Jadi, kualihkan saja pada hal lain. Dan, akhirnya pada suatu hari –entah tanggal, bulan dan tahun berapa- aku punya ide untuk menge-post semua cerpen-cerpenku atau bahkan puisi-puisiku di blog. Kalau perlu tulisan artikel juga –kalau aku memang bisa membuat sebuah artikel-. Aku berpikir, asyik kali ya, jika kita membuat blog berisi karya-karya kita, orang di belahan dunia manapun pasti tahu karya kita walau ada yang tak mengerti bahasanya (pengunjung dari luar negeri).
Akhirnya, aku post semua cerpen-cerpenku, untuk puisi ternyata dari tahun 2009 aku membuat blog ini cuma satu puisi, :P. Lalu, sesekali aku juga menulis tentang curhat(curahan hati)anku tapi bukan yang teramat pribadi. Malu lah kalau terlalu pribadi. Blog itu salah satu wadah untuk kita mencitrakan diri juga, loh. Sama kaya akun media sosial lain. Kita bisa “dibaca” orang dari apa dan bagaimana kita menulis sesuatu. Tapi selama ini, sekalipun aku keep  curhatan paling pribadiku, aku tak bermaksud melakukan pencitraan diri yang terlalu lebai. Cukuplah prinsipku, aku harus memanfaatkan blogku ini supaya bermanfaat untuk orang lain. How? Ya, melalui cerpen-cerpenku itu. Aku berbagi kemampuanku yang masih level pemula dalam menulis fiksi dan juga ada beberapa karya non-fiksi. Aku juga sedikit “menghibur” pengunjung blogku dengan satu atau dua kisah sedih atau menggembirakan yang aku alami secara pribadi dan riil.
Meskipun blogku belum terkenal tapi setidaknya, sahabat-sahabat karibku sering mengunjungi blogku. Artinya, blogku tak jelek-jelek amat, kan :p.
Blog adalah sarana aku menunjukkan eksistensiku dalam bidang menulis sehingga bermakna dan bermanfaat bagi orang lain. Itulah esensi blog untukku yang pertama. Esensi kedua adalah blog memberiku kesenangan karena respon yang cukup baik dari beberapa pengunjung, termasuk para sahabatku :p. Mereka juga memberikan saran dan kritik yang membangun. Dengan demikian, aku juga bisa belajar untuk meningkatkan kualitas menulisku dan lebih untuk aspek yang lebih luas lagi, aku bisa belajar bijaksana menerima saran dan kritik dan orang asing bahkan yang sama sekali belum pernah aku temui sebelumnya. J
Aku mungkin bisa dibilang blogger, bisa juga tidak. But anyway, aku akan terus menulis dan menyebarkan kebermanfaatan yang -mungkin- bisa kuciptakan darinya, termasuk menulis di blog.
Selamat hari blogger nasional, guys ;)



#Tulisan ini untuk lomba memperingati hari blogger nasional oleh @NBC_IPB

Rabu, 23 Oktober 2013

Kamu Pantas Bahagia (#FF2in1 @NulisBuku, edisi Kamis, 24 Oktober 2013) - #CeritaNada @Septantya


Risa sedang sibuk memilih-milih novel romans terbaru di sebuah toko buku. Bulan ini ia harus menambah stok novel terbaru untuk bahannya menulis sebuah novel. Ia butuh referensi baru.
Tibalah tatapan matanya ke sebuah rak buku tak jauh dari rak novel semula ia berdiri menghadap. Rak komik. Memori otak Risa seketika teringat pada Tino. Deretan komik Slam Dunk berjejeran di sana dan merupakan favorit Tino semasa ia kecil. Tino, cinta pertamanya itu bermimpi menjadi seorang pebasket legendaris seperti Michael Jordan. Risa mengamini keinginan Tino dan berjanji akan selalu di samping Tino ketika berlaga di lapangan kelak.
Tapi semua itu hanya kenangan ucapan belaka, tak pernah terbukti karena mereka berpisah ketika SMA. Risa pindah ke Aussie mengikuti ibunya yang melanjutkan S3 di sana. Akhirnya mereka lost contact sebab ternyata Tino juga turut serta orangtuanya ke Afrika untuk bertugas di kedubes RI di sana.
Pilu tak dapat ditolak. Risa patah hati hanya karena kendala komunikasi. Hingga zaman “pencerahan” datang. Risa amat berterima kasih pada Mark Zuckerberg yang menciptakan facebook. Ia cari sedemikian rupa nama Tino Surawi di grup-grup sekolah SD dan SMP. Finally, Risa mendapatkan alamat facebook Tino. Semenjak itu ia sering mengirim pesan pribadi atau ke dinding facebook Tino . Tapi apa? Tino tak pernah membalasnya. Risa makin sakit hati. Kenapa Tino tak pernah membalas pesannya?
Tahun demi tahun terlewati sampai Risa lupa rasanya sakit hati sebab Rey datang menawarkan obat sembilu pilu hati Risa karena ketidakjelasan hubungannya dengan Tino. Risa tak bisa menolak Rey karena segala yang ada dalam diri Rey di mata Risa sudah bisa menggantikan posisi Tino.
Tapi... ketika Risa sudah nyaman dan memasrahkan hidup kepada Rey sepenuhnya, Tino muncul tanpa permisi. Ya, tiba-tiba suatu hari Tino mem-follow akun instagramnya kemudian berlanjut pesan whatsapp yang tiada diduga Risa. Dan tak hanya itu, Tino ingin menjalin hubungan yang telah terputus. Risa menyanggupinya tapi hanya sebagai teman biasa. Tampak raut wajah Tino kecewa. Tapi, hidup harus terus berjalan.
“Kamu sudah merasakan hari-hari buruk tanpa kejelasan dariku. Kamu pantas hidup bahagia, Ris. Maafkan aku, ya,” ujar Tino suatu sore kepada Risa. Mereka sengaja bertemu untuk memperjelas hubungan mereka selama ini.
Risa mengangguk dan meneteskan air mata. Kini hatinya memang untuk Rey seorang. Dan Tino hanya akan menjadi teman yang pernah mengisi hari-harinya dan membuatnya manis. Kini ada Rey yang akan mewarnai hari-hari Risa untuk selamanya.
"Sayang, pilih novelnya sudah?" suara Rey membuyarkan konsentrasi Risa pada masa lalu dan beberapa hari lalu dengan Tino yang tidak Rey ketahui.
Risa segera menghapus air matanya dan tersenyum simpul pada Rey.
"Belum ada yang baru, Mas. Besok-besok lihat lagi. Atau aku lihat di online shop aja,"
Rey mengangguk dan menggamit tangan Risa  keluar dari toko buku. Risa menyandarkan kepalanya di pundak Rey. Rasa nyaman selalu ia dapatkan dari Rey semenjak Rey datang suatu ketika menghapus semua hari buruk yang pernah dilaluinya. Rey meyakinkan dirinya bahwa dirinya tak akan mengalami hari-hari buruk itu.

(inspired by Daniel Powter- Bad Day)

*note:
Nah, ini adalah bagian flash fiction @nulisbuku yang kedua yang aku ikutsertakan. Tapi nggak kepilih juga. :')) Jadi, ini aku usahakan edit sedemikian rupa untuk ikutan  acara #CeritaNada by @septantya untuk latihan nulis secara disiplin berdasarkan lirik lagu. 
Semoga sudah tepat aturan sebagai flash fiction dan kalian suka membacanya. :)
By the way ini lanjutan yang bagian ke-1, sih. Aku bikin kayak berlanjut. Terima kasih :)

Cinta Lama (tak) Bersemi Kembali (FF2in1 @NulisBuku, edisi Kamis, 23 Oktober 2013)


Risa membuka iseng akun instagramnya. Tak banyak foto yang dia upload di sana. Maklum dia bukan maniak berfoto diri. 
Jempolnya menggulir layar sentuh ponselnya ke bawah lalu masuk jendela profilnya. Ada angka 38 untuk kolom followernya. Risa melebarkan matanya. Ternyata bertambah satu followernya. Segera ia menyentuh singkat layarnya untuk mengetahui siapa follower terbarunya tersebut.
Pacemanis. Demikian salah satu nama akun tersebut. Risa melebarkan matanya. Penasaran siapa gerangan pemilik akun dengan nama tersebut.
Beberapa detik berikutnya, Risa menutupi mulutnya yang spontan membentuk huruf “O”. Itu cinta pertamanya pas SD! Pemuda pindahan dari Papua. Risa lebih tak percaya lagi ketika si hitam manis tapi ingusan kala SD itu berubah menjadi lelaki tampan dan merupakan pebasket profesional di liga basket kasta tertinggi negeri ini. Risa sudah lebih tahu itu ketika di facebook beberapa tahun lalu tapi ketika ia amati kali ini di instagram, begitu banyak foto Tino -demikian namanya disebut- sungguh membuat hati Risa kembali klepek-klepek berkali-kali lipat.
"Kamu semakin tampan dan terlihat mature, Tin," gumam Risa. "Tapi kenapa kamu tiba-tiba mem-follow akunku? Padahal setiap aku kirim pesan ke wall-mu, kamu nggak pernah balas. Kenapa?" lanjut Risa.
Beberapa detik kemudian bunyi ringtone kicauan burung ponsel Risa berbunyi. Satu pesan Whatsapp. Nomor baru. Risa mengernyit. Siapa?
Hai, Risa! Masih ingat aku? Tino. Apa kabar si Gula Jawa manis?"
Risa seketika jumpalitan. Tino mengiriminya pesan. Alamaaakk... Tino juga masih memanggil nama kesayangan semasa mereka TTM-an aliasa Teman tapi Mesra kala mereka SD. Risa merasa matanya mulai berkaca-kaca.
Tiba-tiba sebuah suara membuyarkan konsentrasi Risa.
"Honey, aku pulang!" suara lelaki dari luar pintu kamar Risa.
"Ya, Mas? Mas sudah pulang?" teriak Risa dari dalam kamar. Ia segera mengembalikan layar ponselnya ke wallpaper home-nya. Hatinya dag-dig-dug tak keruan. Jangan sampai Rey tahu Tino mengiriminya pesan manis seperti itu. Jangan! Rey pasti cemburu buta nanti. 
Risa bergegas menghampiri Rey, suaminya yang telah ia nikahi selama 2 tahun ini.
Maaf, Tino... baiknya aku nggak membalas pesanmu. Dulu ketika aku mengirimu pesan, kamu nggak pernah membalas. Sekarang, aku sudah nggak ada alasan menunggu balasan pesanmu. Karena aku sudah berdua. Cinta memang banyak bentuknya. Mungkin tak semua bisa bersatu. Dulu kita mungkin memang sepasang sepatu, mungkin. Tapi kini, aku sudah mendapatkan pasangan yang pas untuk aku melangkah ke manapun aku pergi.

(inspired by Tulus band- Sepatu)


*note:
Cerita ini kemarin aku ikutkan flash fiction yang diadakan @nulisbuku. Berhubung nggak kepilih, so tak apalah. Belajar flash fiction jadinya. Semoga tepat aturan untuk bisa disebut flash fiction. Saran dan kritik ditunggu, ya :)
 Dan satu lagi, nama akun instagram tersebut di atas, real loh. Beliau emang pebasket profesional NBL Indonesia. namanya, vinton nolland surawi. jatohnya kayak fan fiction versi flash fiction jadinya ya... hehehe... 


Selasa, 22 Oktober 2013

Lelaki dari Ujung Timur Indonesia (Vinton Nolland S)




Hai, lama nggak ngeblog. Kali ini cuma mau cerita aja, intermezo lah ya.
Jadi, saya lagi seneng banget beberapa hari terakhir. Kenapa?
Penyebabnya adalah orang ini:


Sumber: NBL Indonesia
Do you know who is he?
#devilssmile #kipaskipas
Dia pebasket profesional National Basketball League (NBL) Indonesia yang cukup punya nama karena bagusnya dia main. (maaf-maaf kata ya, saya nggak ngeh sama permainan basket tapi saya suka nonton basket karena pemainnya “bening2”. #tepokjidat #rahasiakebuka)
Dia adalah pemain pertama yg bikin jantung mau copot :D
Lihat saja tampangnya, mature dan tampan :) #kedipkedipmata
Saya tahu dia.. ah, lupa sebut nama, perkenalkan namanya Vinton Nolland Surawi, putra Papua. Jadi, saya tahu dia itu ketika saya nonton liga profesional basket kasta tertinggi Indonesia ketika namanya belum NBL, melainkan IBL (Indonesia Basketball LEague) yang ada di bawah naungan Perbasi (kini NBL dikelola oleh PT. DBL).
Nah, kala itu sekitar akhir Mei atau awal Juni 2009, saya diajak teman dekat nonton IBL (yang kala itu adalah kisah akhir IBL, tahun berikutnya/ 2010 sudah berganti NBL) di GOR Kertajaya Surabaya. Aspac versus Stadium Bhinneka (dulu, sekarang Stadium Jakarta). Nah, mulai deh, “cuci mata” ke sana-ke mari. Dan jatuhlah pandangan saya sama sosok di atas dan waktu itu sama om J’ko alias Antonius Joko (sekarang asisten pelatih Aspac). Kenapa dua orang itu? Alasan yang sama mature dan tampan penampilannya. Ahhh... hehehe.
Kemudian mulai deh searching siapa saja roster Aspac kala itu di facebook –lagi hebohnya facebook-. Usai ketemu and then mulai deh, stalking foto-foto yang dia posting. Hihihi. Tampan bukan main. Hwehehehe. (duh, maaf ya, siapa pun yg jd suami saya nanti, jangan cemburu dengan tulisan ini :p).
Tapi... lamban laun... udah biasa aja, sih. Nggak ngefans fanatik. :p
Ternyata juga kita punya zodiak yang sama, gemini :)
Terus tahun loncat tahun dari 2009 sampai sekarang, nggak sangka pas punya akun instagram eh, dia follow saya,  semringah dong, ya. Nama akunnya "pacemanis". Padahal sebelumnya saya merasa belum follow dia, loh. Tapi entahlah mungkin saya yang lupa.


Trus, nggak disangka juga dia kasih like foto yang saya upload.  Saya mention dia, eh, ternyata dibales. Aaaahhh... sungguh di luar dugaan. :)

Ini bukan pertama kali sapaan saya ke pebasket idola dibales tapi yang murni follow akun saya pertama (bukan saya duluan) itu bang Vinton tapi dia juga salah satu pebasket yang kasih like untuk postingan saya, selain mas Acil (Stadium Jakarta).
Terima kasih, :)
FYI aja, setelah dari Aspac, bang Vinton pindah ke Garuda Bandung dan tahun ini direkrut Satria Muda. Selamat :)
Kapan kita foto bareng, ya? Belum keturutan foto bareng. Padahal foto-foto dengan pemain NBL lain sebagian besar amblas "kemakan" HD internal yang aus :(
Well, sekian intermezonya :)


Kamis, 10 Oktober 2013

Al-Qur’an dan Cuaca Panas Surabaya



Baca judul di atas bikin saya berpikir ulang, apa korelasinya ya? Apa pentingnya untuk banyak orang? Apakah jika ada penelitian, bisa kita ambil sampelnya? Bisa digeneralisasi nggak? Ah... jadi inget setahun lalu pada bulan yang sama saya ekstra kerja keras merampungkan penelitian skripsi kualitatif saya. Ih, gemes, deh! Eh, ternyata eh ternyata, kini yang bikin saya nyesek semua data rekaman wawancara subjek, jurnal-jurnal yang saya download dengan susah dan payah, semua link artikel berita tentang Lupus (skripsi saya tentang kesejahteraan psikologis penderita Lupus) amblas bersama hard disk internal saya yang rusak, ooouuchhh... sesek di dada :( ya, sutralah ya.
Well... sebenarnya saya mau cerita tentang pengalaman pribadi saya tentang judul tulisan di atas.
Al-Qur’an. Mu’jizat Allah SWT pada Sang Baginda Rasul Muhammad SAW. Siapapun tahu, Al-Qur’an merupakan penyempurna kitab-kitab sebelumnya (Injil, Taurat, Zabur). Semua orang juga tahu bahwa semua aturan kehidupan umat muslim dan peristiwa yang telah, sedang dan akan terjadi tertulis nyata di dalamnya. Al-Qur’an adalah kitab super komplit. Nah, bahkan Al-Qur’an juga bisa menjadi obat dari segala penyakit (QS. Al Fushilat ayat 44 bersumber dari Tadarus Obat Segala Penyakit). Nah, nah... Al-Qur’an sebagai obat penawar segala penyakit jasmani-rohani inilah yang mau saya ceritakan.
Jadi begini...
Saya bukan umat muslim yang taat sekali. Nafsu duniawi tetap bercokol di otak dan hati saya, segala “kotoran” hati masih sering menancap di diri saya tapi bukan berarti saya tidak punya iman. Alhamdulillah sampai detik ini, Allah masih berwelas asih pada saya dengan menyelipkan iman di celah jantung saya sehingga saya masih takut berbuat dosa (tapi bukan berarti saya nggak pernah berbuat dosa, loh).
Jadi, saya ini pribadi yang mudah sekali tersinggung dan merasa pesimis bahkan mencurigai orang lain aslinya. Perasaan-perasaan negatif itu terkadang menghampiri saya dengan kekuataan super besar yang mendorong kuat saya untuk kufur nikmat Sang Illahi Rabbi. Ketika seperti ini saya ingat, oh mungkin wudlu bisa “mendinginkan” hati, pikiran dan perasaan saya. Tenyata tidak cukup. Kemudian, oh, sholat wajib atau sunnah bisa membuat saya lebih “dingin”, ternyata itu tidak cukup kuat. Dan tibalah ketika saya melirik Al-Qur’an pemberian saudara lelaki saya, saya ingat bahwa ketika hari kiamat Al-Qur’an akan memberikan syafa’at bagi pembaca dan pengamalnya (berdasarkan hadits “Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi para pembacanya.” (Diriwayatkan Muslim) bersumber dari Keutamaan Membaca Al-Qur'an). Hati saya tergerak untuk meraihnya dan membacanya. (Level bacaan saya standar dan saya tidak begitu banyak tahu makna ayat-ayat Al-Qur’an padahal usia saya 23 tahun sekarang ini. Menyedihkan bukan? Padahal saya muslim tapi nggak paham kitabnya. :( ). Nah, ketika membacanya ini yang membuat saya takjub.
Saya tinggal di Surabaya yang panas cuacanya sudah lima tahun. Tapi baru beberapa bulan terakhir ini saya mendapati fakta bahwa Al-Qur’an memberikan efek dingin (dalam arti sebenarnya) kepada saya.
Jadi, saya ini sering merasa gerah ketika sholat wajib pada malam hari. Cuaca Surabaya yang panas membuat saya mandi keringat sehingga saya tak pernah khusyuk sholat dan ingin segera selesai sholat. Tapi ketika saya sempatkan membaca Al-Qur’an seketika rasa dingin menjalari ke keseluruhan tubuh saya padahal sebelumnya saya teramat gerah. Transisi gerah ke dingin terjadi cukup cepat pada lantunan awal pembacaan Al-Qur’an dan semakin dingin jika semakin lama membacanya. Subhanallah.
Mulanya saya tidak percaya, apa benar ini efek membaca Al-Qur’an? Akhirnya saya buktikan kembali sampai lebih dari tiga kali. Hasilnya sama! Tapi yang saya nggak ngerti adalah kenapa dulu awal tinggal di Surabaya saya nggak merasa begitu? Justru beberapa bulan terakhir ini saya merasa efek dingin dari baca Al-Qur’an? Padahal Surabaya panasnya dari dulu-dulu, loh. Tapi wallahu a’lam. Saya hanya mencoba meyakini dari hal sepele seperti ini saja. Al-Qur’an menjadi penawar untuk segala penyakit, termasuk “penyakit” gerah karena panasnya Surabaya :p dan akhirnya saya sadari ngefek ke mood saya yang mulanya jelek jadi bagus, mulanya males jadi on fire :). Wallahu a’lam tapi itulah yang terjadi pada saya.
Saya memang bukan muslim taat, membaca Al-Qur’an sesempatnya dan tak tahu makna setiap ayat Al-Qur’an tapi saya sudah membuktikan dari hal sederhana bahwa Al-Qur’an memang rahmat Allah SWT bagi kita semua melalui Rasulullah Muhammad SAW.

Minuman Energi untuk Anak-Anak



Beberapa bulan terakhir ini perusahaan makanan dan minuman ternama di negeri ini memasarkan produk minuman energi ekstrak ginseng dalam kemasan bentuk gelas siap minum. Setahu saya, minuman energi memang berguna untuk orang dewasa walaupun efek sampingnya juga cukup membahayakan jika terlalu sering diminum.
Masalahnya, kini konsumen minuman energi tersebut bukan hanya orang dewasa tapi juga anak-anak sangat menggemari rasanya yang terdiri dari rasa buah-buahan bercampur ginseng. Padahal berdasarkan artikel berita yang saya baca dari situs berita terpercaya (Bahaya Minuman Energi) menyebutkan bahwa minuman energi dapat menimbulkan beberapa efek samping pada konsumen remaja, yakni kegelisahan, gugup, sakit perut, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, sulit tidur dan sering buang air kecil. Nah, kalau bagi remaja saja berdampak buruk bagi kesehatan bagaimana jika anak-anak yang dalam masa tumbuh-kembang mengonsumsi minuman tersebut?
Maka, akan lebih baik bila pihak produsen memikirkan ulang target konsumennya dengan memperhatikan desain produknya agar anak-anak tahu mana minuman untuk anak-anak dan mana untuk orang dewasa. Begitu pula dengan orangtua juga harus berperan  mengarahkan anak untuk mengenali produk makanan dan atau minuman yang sehat bagi anak-anak mereka. Dengan kerjasama secara tidak langsung antara produsen dan orangtua diharapkan bisa menjamin kesehatan anak berdasarkan asupan makanan dan atau minuman yang mereka konsumsi.


Minggu, 06 Oktober 2013

Shadow



Shadow

Aku ketrima di perusahaan minyak, La!! Akhirnya berhenti jadi pengangguran, hahaha.
Demikian isi SMS Rida. Lala tersenyum getir. Kabar bahagia dari sahabatnya semasa kuliah itu sungguh menusuk hatinya.
Tuhan tak adil. Rida yang mahasiswa kupu-kupu alias Kuliah-Pulang setiap hari bisa diterima di perusahaan besar, sementara dirinya yang selalu punya IPK kepala tiga dan aktif di organisasi pers kampus, justru “terjebak” di sebuah gedung dengan banyak anak usia tujuh sampai tiga belas tahun menimba ilmu.
Lala jelas sebal. Rida sudah pasti mendapat upah jutaan rupiah, sementara dirinya? Sejumlah Upah Minimum Rakyat (UMR) kota Surabaya saja tidak!
Lala merasa ingin meneteskan air mata. Hatinya dongkol bukan main. Kenapa ia serta-merta menerima tawaran dari temannya untuk menggantikan temannya itu menjadi shadow teacher atau guru pendamping untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)? Kenapa dia tidak menerima saja tawaran dosennya bekerja di sebuah perusahaan konsultan bagian rekrutmen walaupun ia juga tak suka tapi setidaknya gajinya pasti lebih mahal dong dibandingkan di sekolah ini.
“Bu Lala!” panggil Akbar, murid paling lucu di kelas Lala. “Zidan ngompol, celananya basah. Bau!” lanjutnya.
Lala sigap menghampiri Zidan, ABK yang ia pegang, tentunya dengan kejengkelan dua kali lipat. Sementara di luar kelas, teman-teman Akbar berteriak, “Kelas dua Dolphin masoook!!”.
-end-

*Tulisan ini sih, mulanya aku ikut sertakan di sebuah ajang kuis sebuah penerbit ternama, Bentang Pustaka dengan tema besar "PROFESI" dan subtema "Kantor" tapi nggak boleh nulis kata "Kantor" di dalamnya. Tapi berhubung nggak kepilih, aku post di sini aja. Hitung-hitung belajar bikin flash fiction. Sudah pas belum kalau disebut flash fiction? Semoga menikmati :)
Satu lagi, sekalipun based on true story tapi aku nggak bermaksud menyudutkan apalagi merugikan pihak manapun.

Numpang Pipis

credit



 Original Version

Kita kadang (atau bahkan sering) mendapati orang kencing di sembarang tempat, terutama di ruang publik seperti pinggir jalan raya. Hal ini dilakukan bukan di balik semak-semak melainkan justru di ruang yang benar-benar terbuka. Hal ini membuat pemandangan yang tak sedap dipandang. Bahkan saya pernah mendapati bau kencing yang menusuk di sarana publik (jembatan) di dekat pintu keluar bus antarkota terminal Bungurasih, Surabaya. Kala itu saya berjalan bersama seorang bapak berprofesi sebagai pilot maskapai penerbangan ternama di negeri ini. Beliau mengeluh, “Duh, baunya!”
newspaper version 
(Jawa Pos, Rabu, 25 September 2013, 
kolom Gagasan)
Belumlah masalah tersebut di atas selesai, muncul masalah lain berasal dari orangtua yang (mungkin mereka tidak sadar) mengajari anaknya pipis sembarangan, bahkan di area publik, tempat orang banyak berlalu-lalang.
Nah, seharusnya, anak yang sudah memasuki usia toilet training mendapat pendidikan yang tepat dimana pun ia berada, baik di rumah maupun di luar rumah. Tapi yang sering saya dapati, orangtua justru membiarkan anak (bahkan menyuruh anak) pipis di tempat umum padahal mereka tidak jauh dari toilet umum atau rumah warga yang memiliki kamar mandi. Setidaknya, jika orangtua berat membayar 1000 rupiah untuk ke toilet, minta izinlah pada salah seorang warga yang memiliki kamar mandi. Saya yakin pasti ada warga yang merelakan kamar mandinya dipakai untuk sekedar pipis. Saya pikir tidak semua warga negara ini materialistis.
Dengan demikian, anak menjadi terlatih sejak dini untuk menempatkan sesuatu sesuai tempatnya. Selain itu, ke depannya pendidikan seperti ini dapat pula menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri anak untuk bersama-sama menjaga kebersihan, keindahan dan kenyamanan bersama kelak mereka dewasa.