Risa
membuka iseng akun instagramnya. Tak banyak foto yang dia upload di sana. Maklum dia bukan maniak berfoto diri.
Jempolnya
menggulir layar sentuh ponselnya ke bawah lalu masuk jendela profilnya. Ada
angka 38 untuk kolom followernya.
Risa melebarkan matanya. Ternyata bertambah satu followernya. Segera ia menyentuh singkat layarnya untuk
mengetahui siapa follower terbarunya
tersebut.
Pacemanis. Demikian salah satu nama
akun tersebut. Risa melebarkan matanya. Penasaran siapa gerangan pemilik akun
dengan nama tersebut.
Beberapa
detik berikutnya, Risa menutupi mulutnya yang spontan membentuk huruf “O”. Itu
cinta pertamanya pas SD! Pemuda pindahan dari Papua. Risa lebih tak percaya
lagi ketika si hitam manis tapi ingusan kala SD itu berubah menjadi lelaki
tampan dan merupakan pebasket profesional di liga basket kasta tertinggi negeri
ini. Risa sudah lebih tahu itu ketika di facebook
beberapa tahun lalu tapi ketika ia amati kali ini di instagram, begitu banyak
foto Tino -demikian namanya disebut- sungguh membuat hati Risa kembali
klepek-klepek berkali-kali lipat.
"Kamu
semakin tampan dan terlihat mature,
Tin," gumam Risa. "Tapi kenapa kamu tiba-tiba mem-follow akunku?
Padahal setiap aku kirim pesan ke wall-mu,
kamu nggak pernah balas. Kenapa?" lanjut Risa.
Beberapa
detik kemudian bunyi ringtone kicauan
burung ponsel Risa berbunyi. Satu pesan Whatsapp. Nomor baru. Risa mengernyit.
Siapa?
Hai, Risa! Masih ingat aku?
Tino. Apa kabar si Gula Jawa manis?"
Risa
seketika jumpalitan. Tino mengiriminya pesan. Alamaaakk... Tino juga masih
memanggil nama kesayangan semasa mereka TTM-an aliasa Teman tapi Mesra kala
mereka SD. Risa merasa matanya mulai berkaca-kaca.
Tiba-tiba
sebuah suara membuyarkan konsentrasi Risa.
"Honey, aku pulang!" suara lelaki
dari luar pintu kamar Risa.
"Ya,
Mas? Mas sudah pulang?" teriak Risa dari dalam kamar. Ia segera mengembalikan
layar ponselnya ke wallpaper home-nya.
Hatinya dag-dig-dug tak keruan. Jangan sampai Rey tahu Tino mengiriminya pesan
manis seperti itu. Jangan! Rey pasti cemburu buta nanti.
Risa
bergegas menghampiri Rey, suaminya yang telah ia nikahi selama 2 tahun ini.
Maaf, Tino... baiknya aku nggak membalas
pesanmu. Dulu ketika aku mengirimu pesan, kamu nggak pernah membalas. Sekarang,
aku sudah nggak ada alasan menunggu balasan pesanmu. Karena aku sudah
berdua. Cinta memang banyak bentuknya. Mungkin tak semua bisa bersatu.
Dulu kita mungkin memang sepasang sepatu, mungkin. Tapi kini, aku sudah
mendapatkan pasangan yang pas untuk aku melangkah ke manapun aku pergi.
(inspired by Tulus band- Sepatu)
*note:
Cerita ini kemarin aku ikutkan flash fiction yang diadakan @nulisbuku. Berhubung nggak kepilih, so tak apalah. Belajar flash fiction jadinya. Semoga tepat aturan untuk bisa disebut flash fiction. Saran dan kritik ditunggu, ya :)
Dan satu lagi, nama akun instagram tersebut di atas, real loh. Beliau emang pebasket profesional NBL Indonesia. namanya, vinton nolland surawi. jatohnya kayak fan fiction versi flash fiction jadinya ya... hehehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu kritik dan saran membangun yah :)