Sabtu, 31 Januari 2015

REVIEW NOVEL SUAMI SEMPURNA UNTUK TATIANA: Novel Lokal Rasa Kebarat-baratan


Judul                   : Suami Sempurna untuk Tatiana
Penulis                : Astrid Zeng
Penerbit              : Gramedia
Tahun terbit        : 2011
Jumlah halaman : 340
Baiklah, akhirnya menemukan kembali novel Indonesia ‘rasa’ luar negeri. Bukan tidak suka, suka banget malah! Sampai-sampai terbawa suasana dan merasa ini novel luar yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Tapi langsung diingatkan kembali dengan adanya sayur asem dan iga bakar penyet plus lalapannya, juga ada Kota Malang dan Surabaya sebagai setting tempatnya. Namun demikian, di sisi lain saya juga sedikit menyayangkan karena novel ini agak keterlaluan ‘rasa’ luar negerinya (terutama soal cara bercerita atau penggunaan bahasa). Tapi bukan masalah, saya tidak sepenuhnya pro maupun kontra.

Jujur, baru pertama kali ini saya baca novel milik penulis. Ceritanya manis. Saya juga dibuat terkagum-kagum pada tokoh lelakinya, Michael (apalagi dia bule! blasteran, sih, hehehe) dan Phillips. Tipikal beta male dan alpha male yang oke banget! Saya jadi tidak sabar baca ‘Sleepaholic Jatuh Cinta’ edisi Phillips sebagai alpha male.

Rabu, 07 Januari 2015

REVIEW NOVEL FRIENDS DON'T KISS: Metropop informatif bin asyik

Judul                    : Friend Don’t Kiss
Penulis                 : Syafrina Siregar
Penerbit               : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit        : 2014
Jumlah Halaman  : 208 halaman
Cara dapat           : pinjem dari author ‘A Week Long Journey’ Altami N.D

Lomba Menulis Resensi Fiksi Metropop
Metropop informatif bin asyik

Setelah beberapa bulan terakhir dapat iming-iming novel Mbak Syafrina ‘Nana’ Siregar yang baru keluar, akhirnya semalam dapat juga pinjeman buku ‘Friend Don’t Kiss’. Ditambah ‘kompor’ dari temen-temen yang bilang novel ini berkonten apik tapi tetap memiliki unsur romance yang menggemaskan, tambah gatal ingin segera baca!

Alhasil... yeah, satu setengah jam baca semalam—sampai pukul setengah 12 malam—lalu dilanjutkan tadi pagi satu jam, ini yang kukatakan untukmu Mbak Nana: You rock! \m/

Aku selalu suka novel yang memberikan wawasan baru. Dan Mbak Nana kembali membuktikan tanyaku sendiri ketika dulu membaca ‘Dengan Hati’ kaver lama miliknya. ‘Dengan Hati’ bicara tentang AIDS yang mempertemukan dua tokoh utamanya saling berseberangan prinsip. Dalam ‘Friend Don’t Kiss’ Mbak Nana mengulanginya kembali.

Minggu, 04 Januari 2015

REVIEW NOVEL CINTA 24 JAM: Rahasia yang (tak pernah) tersingkap

Judul buku              : Cinta 24 Jam
Penulis                    : Andrei Aksana
Penerbit                  : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit            : September 2005 (Cetakan kedua)
Jumlah Halaman     :184 halaman
Cara dapat              : beli dari koleksi @fiksimetropop

-----------------------
Rahasia yang (tak pernah) tersingkap

Giana terbiasa hidup dalam kemewahan, keglamoran, dan ingar-bingar popularitas dunia hiburan tanah air. Masa lalu menempanya menjadi wanita tangguh. Setangguh keyakinannya sendiri bahwa ... kalau tak ingin ditindas, ia harus menindas lebih dulu (hal. 133). Namun ketika semuanya telah diraih, ketangguhan itu tetap saja runtuh oleh mahakarya agung bernama cinta. Namun ketangguhannya tetap tersisa. Tak pernah jera untuk mencinta—walau berulang kali disakiti. Pun oleh cinta yang disangkanya cinta sejati untuk melabuhkan hati dan ragawi.

Pertama melihat kaver novel ini di daftar baca akun Goodreads Mas Ijul, saya langsung tertarik. Menantang! Ah, tapi sejujurnya pertama kali yang saya lihat itu penulisnya. Sudah lama saya stalking Facebook-nya (duh, ketahuan, deh! Sori, Bang Andrei :p). Pernah pula mengetahui novelnya ‘Janda-janda Kosmopolitan’ yang masih ada di surat kabar nasional. Tapi saya belum tergerak membaca karya beliau. Akan tetapi... yang membuat saya tertarik dengan penulis satu ini adalah garis keturunan di atasnya. Beliau cucu pujangga terkenal dan legendaris, Sanoesi Pane dan Armijn Pane. Hidup ini menakjubkan, bisa ‘bertemu’ dengan orang yang sering dipelajari di bangku sekolah. He-he.Yah, walaupun saya juga tidak hafal karya kakek-nenek Bang Andrei, sih.

FIRST CHAPTERS COMMENTATORS ALLY-ALL THESE LIVES


Genre novel pertama, yang tokohnya konon punya dunia paralel dan bisa pindah-pindah, yang akan aku masukkan MOST WISHLIST! Dan kusayang-sayang selama bacanya. ^^


Baca bab awalnya saja sudah sangat membuat penasaran. Memangnya ada manusia yang bisa berpindah dimensi dengan mudahnya, dengan ujug-ujugnya, dengan tiada dikehendakinya? Apa Ally (tokoh novel ini) punya kekuatan supernatural? Membayangkan Ally yang panik dengan ‘Saat Ketidakberadaanku’, aku ikutan panik. Bisa-bisa linglung karena nggak habis pikir, kok bisa si tokoh berpindah dimensi? Nggak masuk akal. Tapi justru itu, aku suka ide cerita antimainstream, yang pikiran awam—seperti aku—sulit menjangkaunya. Pasti keseluruhan novel ini superb! Serius penasaran, Ally kenapa, sih? Terus gimana cara dia mengatasi ‘kelebihan’nya ini? Kuharap tidak berakhir pada kegilaan. Nggak sabar baca cerita utuhnya. Come on, Mbak Arleen... aku pengen baca segera \o/\o/\o/