Beberapa waktu lalu saya lihat sinetron, sebut merek aja ya "Tukang
Bubur Naik Haji" membuat saya semakin mantab menjawab argumentasi orang
tapi ya saya tak akan berdebat. Ilmu agama saya masih cethek, salah-salah saya
diterkam mentah-mentah. Tapi tulisan ini tidak untuk menyerang siapapun,
saya hanya ingin berbagi sebagai sarana kita berlajar bersama.
Ini perihal menutup aurat bagi wanita muslimah. Dulu, ayah
saya sering menyuruh saya segera berjilbab semenjak saya duduk di bangku smp
tapi ibu saya melarang, menurut beliau "jilbabi hati dulu". Saya
langsung nangkep, oh, mungkin maksudnya hatinya dibaik-baikin dulu, kelakuannya
ditata "rapi" dulu. So, saya juga mencari
"penguatan-penguatan" lain untuk berjilbab. Lalu ada teman saya di
sekolah baik SMP maupun SMA memberi pelajaran tersendiri untuk saya. Mulanya
sih, saya juga seperti ibu saya dalam bentuk lain, memandang teman saya yang
sudah berjilbab kok, masih pencilakan. Tapi.... Semakin ke sini saya tahu bahwa
berjilbab itu wajib untuk wanita muslimah. Al-Qur'an menuliskannya sebagai
berikut:
“Wahai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang” (Al-Ahzab: 59)
“…janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya,..” (An-Nur 31)
Dan hadits Rasulullah Muhammad SAW:
“Hai asma’, sesungguhnya wanita, apabila telah sampai tanda kedewasaan (haidh), tidak boleh terlihat bagian tubuhnya, kecuali ini dan ini (beliau mengisyaratkan muka dan telapak tangannya).” (H.R Abu Daud, Al-Albani menghasankannya)
Saya tahu itu tapi ketika pertama kali memutuskan berjilbab
hati saya "hambar" akan esensi jilbab itu sendiri, saya memang masih
ingin terlihat modis seperti kebanyakan tren jilbab sekarang ini. Saya akui
itu. Tapi di sisi lain saya merasa saya lebih nyaman dengan begini walaupun
terkadang nyamannya masih terbatas pada menutupi tubuh yang gemuk dan rambut yang
tak seindah model iklan shampo. Dan saya akui dengan berjilbab setidaknya
packaging saya lebih indah dan sopan ketimbang dulu.
Tapi kalam Allah SWT dan hadits sang baginda Rasulullah SAW itu
berusaha sekuat tenaga saya hayati dan saya amalkan. Dan saya menjadi tidak
nyaman ketika orang bilang "Mending jilbabi hati dulu ye baru nutupin
seluruh tubuh" (kurang lebih itulah yang dikatakan tokoh Atiqah, istri
ncing Mahmud). Dan sang ustadzah Zakaria menjawab "Bagaimana ya dalil
menjilbabi hatinya dulu? Karena dalil untuk berjilbab/ menutup aurat
keseluruhan itu sudah ada di Al-Qur'an dan Al-Hadits" (kurang lebih
begitu). Dan sudah dituliskan pada paragraf sebelumnya kan? Kurang percaya? Monggo dicek ke kitab sucinya di rumah :)
Well, akhirnya kini saya punya jawaban untuk
menyampaikan kepada yang masih berdalih seperti Atiqah. Tapi apa yang saya
sampaikan nanti bukan untuk memojokkan atau menghakimi, saya sendiri belum
sempurna. Hanya ingin mengajak bersama untuk mendekati golongan yang
dirahmati Allah SWT dunia-akhirat. Berjilbab itu wajib walaupun awalnya berat
dan masih belum bener tapi setidaknya ada upaya menuju ke arah lebih baik.
Memang tidak ada yang bisa dipilih aslinya:
1. Tak berjilbab tapi santun segalanya atau...
2. Berjilbab tapi mencak-mencak, pacaran, begajulan dll
3. Pengumbar
aurat dengan lekuk tubuh bikin para lelaki melotot tapi berjiwa sosial tinggi
Tentu saja yang dipilih Dia tetap yang berjilbab dan santun
sehingga bisa membawa barokah dan pandangan positif dari dunia luar untuk
wanita muslimah.
Saya sih masih belum masuk "yang dipilih" tapi
mari mari mari... belajar banyak. Ini hanya secuil tulisan pengalaman untuk
pembelajaran bersama.
Semoga semakin hari, kita menjadi pribadi yang selalu
memperbaiki diri. Setiap kita selalu ingin berakhir dengan baik bukan? Menutup mata
dalam keadaan khusnul khotimah. Karena bagi Allah Azza wa Jalla amal yang
terakhir kali itulah yang amat diperhatikan sebelum semuanya terputus urusan
duniawi kita. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu kritik dan saran membangun yah :)