Ya ampuunn umurku sudah 24 tahun, mau seperempat abad. Umur
segitu ibuku sudah menikah, hihihi. Sepupuku sudah punya anak satu. Aje
gilee... terus gue masih gini-gini aje? Syedih...
Oke well... aslinya dengan kondisi ‘masih gini-gini aje’ sebetulnya
keberuntungan buatku. Aku single, masih free melakukan apaaaa saja yang kumau,
belum ada yang melarang ini dan itu – kecuali orangtua. Harusnya aku bersyukur
tidak menikah muda (bukan maksud nyindir yang nikah muda) sesuai keinginanku
yang pengen mengeksplor kemampuanku dan dunia ini semaksimal kubisa. Iya, aku
punya impian besar. Jadi penulis, jadi wanita karir, melancong ke tempat-tempat
indah di belahan dunia mana saja dan berkenalan dengan banyak teman. Aku ingin
jiwa dan pikiranku berkembang seluas permukaan bumi ini bahkan sejagat raya #eaaa...
tapi itu jujur, sih. Selama ini soalnya nggak jauh dari rumah padahal pengen
merantau tapi agak nggak berani juga, heuheuheu...
24 tahun buatku... duh, aku nggak mau sok jadi filsuf. Pokoknya
24 tahun ini aku pengen jadi pribadi yang lebih bisa menahan emosi, sabar,
tegas, pokoknya baik dalam segala hal daripada sebelumnya. Pengen dapet kerja
yang mapan juga pastinya. Pengen segera nerbitin novel juga tentunya. Pengen...
duh... aku nggak kepikiran bakalan nikah usia berapa tapi pengen juga segera
ketemu jodoh, hehehe. Tapi yang pasti untuk merangkum semuanya, aku pengen aku
menjadi pribadi yang terberkahi Sang Illahi supaya aman dan nyaman diriku ini.
24 tahun tanpa perayaan, sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Ulang tahunku hanya 2 kali dirayakan oleh teman-teman sekolah, pas SD kelas 3
dan SMP kelas 1. Sueneng bukan main! Pas SD aku dikasih semangka, jadi kue
tart-nya diganti semangka, dibeli nggak jauh dari sekolahan. Terus pas SMP aku
dikasih surprise kue tart trus dicemongin mukaku plus dapat hadiah kliping band
favorit aku, Sheila on 7. Sayangnya semakin ke sini, semuanya terasa sepi.
Hanya ucapan dari kawan terdekat dan keluarga. Tapi tahun ini hanya segelintir teman
dekat dan adik tertuaku. Sedih sih, orangtua nggak ngucapin tapi aku nggak
pernah ragu dalam setiap doa mereka selalu tersebut namaku. Aku mau apa lagi
coba? Tapi aku juga masih iri sih, sama temen-temen yang pas ulang tahun dapat
surprise ini-itu bahkan dari pacarnya. Yah, baiklah... tiada guna aku bermuram
durja. Harusnya aku bersyukur Allah kasih aku umur untuk memperbaiki diri. Dan
kalian tahu apa yang dikasih Allah ke aku di umur ke-24 tahun ini?
Ini ceritanya...
Sehari setelah aku ulang tahun ibu memintaku jagain seorang
nenek, teman mendiang nenekku, masuk rumah sakit karena kecelakaan tersiram air
panas. Aku kagok, dong. Gimana enggak? Aku dijagain mbahku itu terakhir kelas 1
SD lalu beliau meninggal sebelum aku dewasa. Aku bingung jagain beliau di rumah
sakit, bingung gimana kalau pipis dan berak. Eh, tapi aku nggak kehilangan akal,
dong. Kan, ada suster-susternya, heheheh. Terus aku mikir ‘Ya Allah, kok baik
bener ya Engkau, pas aku udah nggak punya mbah (padahal aku juga nggak lagi
pengen dan kangen sama mbah) tapi dikasih peristiwa beginian’. Bikin aku merasa
Allah sayaaaang banget sama aku. Dia pengen aku melihat kalau orang sudah tua
tuh begini loh, sudah kayak anak kecil lucu-lucu manja dan terkadang merasa
kesepian karena jauh dari anak-anaknya. Mbahku mungkin dulu enggak, soalnya
ibuku tinggal sama mbahku. Tapi aku jadi inget orangtuaku. Gimana kalau suatu
hari aku dan adik-adikku merantau, siapa yang jagain mereka? Sedangkan mereka
semakin tua dan rapuh. Kasihan. Dan nanti kalau aku tua, apakah aku bisa hidup
sampai tua dan punya keturunan? Kalau punya keturunan apakah mereka ingat sama aku?
Atau kalau enggak berketurunan lalu aku gimana? Masya Allah, pikiran-pikiran
itu berkelebatan di otakku. Oke, mungkin waktu itu pikiranku terlalu pusing
mikir kondisi ‘kalau ini dan itu’, akhirnya kulakukan semampuku jagain nenek
itu.
Terus yang nggak diduga lagi adalah aku bertemu cucunya yang
sudah belasan tahun nggak pernah ketemu. Nggak pernah berubah dia, wajahnya
tetap tengil tapi aku kira sih, kepribadiannya sudah baik. Ramah dan sopan. Sempet
dibikin GR pula, hehehe.
24 tahun yang... ah, aku hanya memanjatkan doa terbaik pada
Gusti Allah... pengen lebih bisa mengambil hikmah dari semua yang kualami dan
pandai jadi pribadi bersyukur. Itu aja. Selamat milad untukku sendiri. :)
Someday, akan ada give away novelku untuk memperingati hari lahirku. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu kritik dan saran membangun yah :)