Jumat, 27 Juni 2014

Kita Tak Padu Tapi Kita Satu Karena I Love You


Judul Buku     : My Perfect Sunset/ My Beautiful Sunrise
Penulis        : Kyria
Penerbit       : PT. Bentang Pustaka
Tahun Terbit   : Februari 2014 (Cetakan Keempat) / Agustus 2013 (Cetakan Pertama)
Tebal          : vi + 370 halaman/ iv + 328 halaman
Cara Dapat     : titip sama teman dari jakbookfair
 



Kita Tak Padu Tapi Kita Satu Karena I Love You

Akhirnya selesai baca dwilogi penulis Kyria, My Perfect Sunset (MPS) dan My Beautiful Sunrise (MBS)! \o/ \o/ \o/. Bolehkah aku menyandingkan Satria di sisi para ‘lelakiku’ yang lain? Adit ‘ELiL’, John Hayden ‘Trilogi The Abandon-Underworld-Awaken’ dan Alex Hirano ‘Sunshine Becomes You’. Aku mulai tertarik dengan lelaki tipe-tipe genit dan pengacau namun hatinya baik dan penuh kasih. Manisss!!!
Satu paket novel ini bener-bener bikin jatuh cinta sama karakternya, terutama si Hardi ‘The Knight’ Prasatria. Siapa sih, dia?
Dia itu petinju amatiran yang sukses menembus juara tinju internasional!
Oke, aku berusaha tidak spoiler. Akan aku rangkum saja dalam satu review ini, ya? Review bebas abal-abal. Heuheuheu.
Novel ini tema besarnya kisah asmara antara dua orang yang memiliki karakter bertolak belakang. Yang cewek serius dan gengsian sedangkan si cowok slengekan dan penuh kejutan. See? Jodoh itu ternyata saling melengkapi.
Novel ini memang fiktif tapi kita bisa belajar dari sana. Memang sih, kalau masih pacaran, idealisme masing-masing itu mendominasi. Merasa seolah dunia milik berdua dan berjanji akan mengarungi kehidupan selanjutnya dengan sejahtera. Tapi tidak pernah ada salahnya dong, begitu. Justru masa-masa muda di saat sedang berkasih-sayang, bisa menjadi alasan orang untuk membatalkan perpisahan (baca: perceraian), kan? Ah, bicara apa aku ini?! Balik ke novel Kyria, yaaa... maaf melantur :p
Penulis menyuguhkan kisah cinta yang mainstream, saudara-saudara! Pertemuan dengan lelaki lantas lelaki itu mengejarnya sementara dia berkekasih. Penulis mencoba ‘mengenyahkan’ salah satu di antara dua lelaki yang dekat dengan Indah (tokoh cewek). Tapi sebelum salah satu dari Satria atau Kevin (pacar Indah) ‘enyah’, ada banyak batuan polemik. Perselingkuhan. Biasa banget, kan? Kayak FTV-FTV yang mengisahkan seseorang dilema sama dua orang lalu akan dihilangkan salah satunya. Terlebih yang ‘ow-ow moment’ itu ketika penulis mengenyahkan salah satu karakternya dengan cara yang terkesan ‘sadis’. 
Tapiii...
Yang menjadikan novel dengan tema cinta mainstream menjadi antimainstream adalah pembangunan karakter dan atribut tokoh. Rasanya jarang ya, novel yang mencomot profesi atlet jadi tokoh utama? (kalau ada yang tahu, beritaku aku, ya? ^.^). Petinju pula! Aiih, ini padahal dulu pengen kujadikan ide cerita juga.Tapi ternyata sudah ada. Tapi aku tetep suka bangettt! Sebelumnya pernah nonton K-Drama tentang petinju ‘My Tutor Friend’. Dari situ jatuh hati dengan tinju dan petinju. (Teuteup :p). Akhirnya sering bertanya-tanya, adakah novel yang mengangkat tema kisah yang sama? Atau setidaknya tokohnya sama-sama petinju. Ternyata Kyria memenuhi imajikuuuu!
Novel ini novel cinta tapi menyodorkan juga kisah perjuangan hidup soal passion, keluarga dan kehidupan. Passion. Aku bilang MPS merupakan masa ‘suram’ Indah dan Satria. Mereka masih berkutat dengan pekerjaan yang itu-itu saja. Baru di MBS, mereka menemukan pekerjaan yang benar-benar melibatkan hati mereka dalam mengerjakannya. Keluarga. Satria memberikan pelajaran bahwa mencintai orang terkasih dengan cara yang berbeda. Sekalipun disakiti, pengalaman hidup membuatnya untuk membalas sakit itu dengan kasih manis. Kehidupan. Kedua tokoh belajar untuk melupakan masa lalu dan merangkai masa depan yang indah.
Novel ini mencoba menceritakan bagaimana kedua tokoh saling melengkapi. Tak salah jika judul novelnya memuat unsur yang berseberangan, sunset dan sunrise. Keduanya berbeda namun sesungguhnya itu hanya permainan perputaran poros bumi saja. Mereka tetap satu: sun (matahari). Tapi ‘taste’nya saja yang berbeda. Secara implisit mungkin penulis menyatakan bahwa ‘kita memang berbeda tapi hati kita menyatu’. ^.^
Dan untuk menyatukan sesuatu, jalannya tidak selalu mudah. Bahkan menata ceceran puzzle pun kita harus bongkar-pasang dulu beberapa kali, bukan. Tapi selalu berhasil membuat penasaran dan menyenangkan seusai berhasil mengaturnya rapi. Begitu pun kedua tokoh dalam sepaket novel ini. Tidak mudah menyatukan Satria dan Indah.
Sebagai novel pop asli Indonesia, penulis membuat dialog yang agak berbeda. Biasanya novel pop Indonesia sering membahasakan tokoh dalam dialog ‘aku-kamu’ atau ‘gue-elo’. Namun penulis memilih menggunakan ala terjemahan novel luar, ‘kau-aku’. Maaf spoiler. Dan nggak penting banget, ya. Heuheuheu. Awalnya agak  aneh tapi ternyata lama-lama terbiasa juga untuk hitungan novel pop Indonesia.
Sejak pertama baca ulasan di timeline @bentangpustaka soal novel bertokoh tinju, langsung cari koneksi supaya bisa dapat novel itu dengan harga miring. Akhirnya dapat dengan diskon 30% di @Jakbookfair. Aih, betapa senangnya hatikuuu! Dan AMAT SANGAT TIDAK MENYESAL sudah beli dan membaca.
FYI, MPS kubaca sehari semalam sedangkan MBS dalam dua hari satu malam. Soalnya nggak bisa ditaruh begitu saja. Dengan alur maju memang mudah tertebak ending-nya dari dua novel ini tapi sumpah setiap jalan cerita yang dimunculkan penulis melalui Satria ini sungguh-sungguh out of the box! Sepertinya aku akan benar-benar mengganti tipikal lelaki favorit, dari yang tampan-gagah-maskulin menjadi tampan-jenaka-genit-konsisten cinta sama aku. Xixixi. Dan berharap pengantin lelakiku nanti se-out of the box Satria. Dengan demikian, pernikahan kami adalah alasan kuat untuk menyatukan hati sekaligus menghabiskan hidup bersama sampai Tuhan memanggil kami kembali pulang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu kritik dan saran membangun yah :)