Judul Buku : My Perfect Sunset/ My Beautiful Sunrise
Penulis : Kyria
Penerbit : PT. Bentang Pustaka
Tahun Terbit : Februari 2014 (Cetakan Keempat) / Agustus
2013 (Cetakan Pertama)
Tebal :
vi + 370 halaman/ iv + 328 halaman
Cara Dapat :
titip sama teman dari jakbookfair
Kita Tak Padu Tapi Kita Satu Karena I Love You
Akhirnya selesai baca dwilogi penulis Kyria, My Perfect Sunset (MPS) dan My Beautiful Sunrise (MBS)! \o/ \o/ \o/.
Bolehkah aku menyandingkan Satria di sisi para ‘lelakiku’ yang lain? Adit ‘ELiL’,
John Hayden ‘Trilogi The Abandon-Underworld-Awaken’ dan Alex Hirano ‘Sunshine
Becomes You’. Aku mulai tertarik dengan lelaki tipe-tipe genit dan pengacau
namun hatinya baik dan penuh kasih. Manisss!!!
Satu paket novel ini bener-bener bikin jatuh cinta sama
karakternya, terutama si Hardi ‘The Knight’ Prasatria. Siapa sih, dia?
Dia itu petinju amatiran yang sukses menembus juara tinju
internasional!
Oke, aku berusaha tidak spoiler.
Akan aku rangkum saja dalam satu review ini, ya? Review bebas abal-abal.
Heuheuheu.
Novel ini tema besarnya kisah asmara antara dua orang yang memiliki
karakter bertolak belakang. Yang cewek serius dan gengsian sedangkan si cowok
slengekan dan penuh kejutan. See?
Jodoh itu ternyata saling melengkapi.
Novel ini memang fiktif tapi kita bisa belajar dari sana.
Memang sih, kalau masih pacaran, idealisme masing-masing itu mendominasi.
Merasa seolah dunia milik berdua dan berjanji akan mengarungi kehidupan
selanjutnya dengan sejahtera. Tapi tidak pernah ada salahnya dong, begitu.
Justru masa-masa muda di saat sedang berkasih-sayang, bisa menjadi alasan orang
untuk membatalkan perpisahan (baca: perceraian), kan? Ah, bicara apa aku ini?!
Balik ke novel Kyria, yaaa... maaf melantur :p
Penulis menyuguhkan kisah cinta yang mainstream,
saudara-saudara! Pertemuan dengan lelaki lantas lelaki itu mengejarnya
sementara dia berkekasih. Penulis mencoba ‘mengenyahkan’ salah satu di antara
dua lelaki yang dekat dengan Indah (tokoh cewek). Tapi sebelum salah satu dari
Satria atau Kevin (pacar Indah) ‘enyah’, ada banyak batuan polemik.
Perselingkuhan. Biasa banget, kan? Kayak FTV-FTV yang mengisahkan seseorang
dilema sama dua orang lalu akan dihilangkan salah satunya. Terlebih yang ‘ow-ow
moment’ itu ketika penulis mengenyahkan salah satu karakternya dengan cara yang
terkesan ‘sadis’.
Tapiii...
Yang menjadikan novel dengan tema cinta mainstream menjadi
antimainstream adalah pembangunan karakter dan atribut tokoh. Rasanya jarang
ya, novel yang mencomot profesi atlet jadi tokoh utama? (kalau ada yang tahu,
beritaku aku, ya? ^.^). Petinju pula! Aiih, ini padahal dulu pengen kujadikan
ide cerita juga.Tapi ternyata sudah ada. Tapi aku tetep suka bangettt!
Sebelumnya pernah nonton K-Drama tentang petinju ‘My Tutor Friend’. Dari situ
jatuh hati dengan tinju dan petinju. (Teuteup :p). Akhirnya sering
bertanya-tanya, adakah novel yang mengangkat tema kisah yang sama? Atau setidaknya
tokohnya sama-sama petinju. Ternyata Kyria memenuhi imajikuuuu!
Novel ini novel cinta tapi menyodorkan juga kisah perjuangan
hidup soal passion, keluarga dan
kehidupan. Passion. Aku bilang MPS merupakan masa ‘suram’ Indah dan
Satria. Mereka masih berkutat dengan pekerjaan yang itu-itu saja. Baru di MBS,
mereka menemukan pekerjaan yang benar-benar melibatkan hati mereka dalam
mengerjakannya. Keluarga. Satria memberikan
pelajaran bahwa mencintai orang terkasih dengan cara yang berbeda. Sekalipun
disakiti, pengalaman hidup membuatnya untuk membalas sakit itu dengan kasih
manis. Kehidupan. Kedua tokoh
belajar untuk melupakan masa lalu dan merangkai masa depan yang indah.
Novel ini mencoba menceritakan bagaimana kedua tokoh saling
melengkapi. Tak salah jika judul novelnya memuat unsur yang berseberangan, sunset dan sunrise. Keduanya berbeda namun sesungguhnya itu hanya permainan
perputaran poros bumi saja. Mereka tetap satu: sun (matahari). Tapi ‘taste’nya saja yang berbeda. Secara implisit
mungkin penulis menyatakan bahwa ‘kita memang berbeda tapi hati kita menyatu’.
^.^
Dan untuk menyatukan sesuatu, jalannya tidak selalu mudah.
Bahkan menata ceceran puzzle pun kita harus bongkar-pasang dulu beberapa kali,
bukan. Tapi selalu berhasil membuat penasaran dan menyenangkan seusai berhasil
mengaturnya rapi. Begitu pun kedua tokoh dalam sepaket novel ini. Tidak mudah
menyatukan Satria dan Indah.
Sebagai novel pop asli Indonesia, penulis membuat dialog yang
agak berbeda. Biasanya novel pop Indonesia sering membahasakan tokoh dalam
dialog ‘aku-kamu’ atau ‘gue-elo’. Namun penulis memilih menggunakan ala
terjemahan novel luar, ‘kau-aku’. Maaf spoiler. Dan nggak penting banget, ya.
Heuheuheu. Awalnya agak aneh tapi
ternyata lama-lama terbiasa juga untuk hitungan novel pop Indonesia.
Sejak pertama baca ulasan di timeline @bentangpustaka soal novel bertokoh tinju, langsung cari
koneksi supaya bisa dapat novel itu dengan harga miring. Akhirnya dapat dengan
diskon 30% di @Jakbookfair. Aih, betapa senangnya hatikuuu! Dan AMAT SANGAT
TIDAK MENYESAL sudah beli dan membaca.
FYI, MPS kubaca sehari semalam sedangkan
MBS dalam dua hari satu malam. Soalnya nggak bisa ditaruh begitu saja. Dengan
alur maju memang mudah tertebak ending-nya
dari dua novel ini tapi sumpah setiap jalan cerita yang dimunculkan penulis
melalui Satria ini sungguh-sungguh out of
the box! Sepertinya aku akan benar-benar mengganti tipikal lelaki favorit,
dari yang tampan-gagah-maskulin menjadi tampan-jenaka-genit-konsisten cinta
sama aku. Xixixi. Dan berharap pengantin lelakiku nanti se-out of the box Satria. Dengan demikian, pernikahan kami adalah
alasan kuat untuk menyatukan hati sekaligus menghabiskan hidup bersama sampai
Tuhan memanggil kami kembali pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ditunggu kritik dan saran membangun yah :)