Senin, 24 Februari 2014

Ini bukan hoki-hokian

Satu hal yg bikin gue males plus jengkel adalah orang-orang yg punya hoki gede. Punya ini, itu, gitu, gini. Sederhananya, semua yg dia mau selalu dia dapet & itu tanpa dia usaha keras. Bikin gemes nggak, sih?
Lah, sementara gue, buat ngedapetin sesuatu aja kudu jungkir balik dulu.
Tapi ya, daripada gue ngeluh mulu, gue ubah cara pikir gue.

Orang yg dapat hokinya melalui kerja keras adalah orang yang teruji. Pantas bersaing & pantas mendapatkan hasil kerja kerasnya. Why? Karena Tuhan memberikan yg kita upayakan.

Dg kalimat di atas, adem gue. Hehehe.

Nah, kenapa gue bisa berubah pikiran?
Ya, karena dapet buku penulis @nastiti_ds yg baru launching minggu, 23022014 kemarin. Novelnya: (bukan) salah waktu. Cerpen gue: kesempatan kedua (boleh dibuka postingan sebelum ini). Bukan karena gue hoki ikutan kuis tebak jawaban trus jawaban bener dikocok, nooo... Gue nggak pernah dapet hoki semacam itu. (Inget kan, gue dapet sesuatu setelah bikin kepala jd kaki, kaki jd kepala). Gue beruntung karena gue lolos dari seleksi bikin cerpen 1000kata yg sudah ditentukan. Ya, gue gak tahu, berapa banyak saingan gue. Tapi seminimal apa pun kompetisi itu, gue hargai. Artinya gue lolos di tahap ini dan berhak ke tahap selanjutnya. Analoginya sih, begitu, buatku. Betul?
Ini sih, tulisan untuk self-motivation ajah. Semoga bisa menginspirasi.

Gue cuma mau bilang bahwa gede atau enggak hoki seseorang, ingatlah bahwa Tuhan hanya ngasih sesuai upaya kita. Balik-baliknya ke Tuhan juga kok, guys.
Dan bukankah kita ini makhluk beruntung? Kita lolos & sukses jadi manusia mengalahkan jutaan sel sperma? Itulah kenapa Tuhan menyebut kita manusia beruntung & punya maksud diciptakan ke dunia.  Terbukti, ini bukan hoki-hokian.

Happy Monday, guys :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu kritik dan saran membangun yah :)