Aku, Kamu, Benteng
Aku dan kamu mungkinkah menjadi kita?
Kita dalam satu balutan meskipun kita punya
warna berbeda
Kamu dengan kuning langsatmu, aku dengan sawo
matangku
Kamu dengan keserba-adaanmu, aku dengan
kesederhanaanku
Kamu dengan selera tinggimu, aku dengan tak
pandang selera level manapun
Aku dan kamu mungkinkah menjadi kita?
Kita dalam satu jalan menuju penyatuan dua
hati, dua jiwa
Kamu dengan keberanianmu, aku dengan
persembunyianku
Kamu dengan rentetan katamu, aku dengan
bahasa tubuhku
Kamu dengan kesetiaanmu, aku dengan jiwa
tualangku
Aku dan kamu mungkinkah menjadi kita?
Benteng itu tinggi, benteng itu... benteng
iman
Tahukah kamu? Bawah sadarku sudah terpenuhi oleh
pesonamu setengah dekade terakhir
Tapi... benteng iman tak bisa kurubuhkan,
kamu juga tidak dan tak akan ada yang mau merubuhkan, tak juga aku, tak pula
kamu
Hanya saja, rinduku sudah menggunung di bawah
sadarku
Hanya di sana aku bisa menemukanmu
Kamu terlampau jauh kurengkuh, terlalu sulit
dipeluk
Dan aku menempelkan diri di benteng itu
Agar aku bisa menyalurkan energi rinduku
padamu
Biar menelusup di celah-celah benteng itu...
benteng iman antara aku dan kamu
*puisi ini ada di kumpulan puisi dan prosa UCAP (Ucapan Cinta Ala Penyair) #1
Kapan ya aku bisa bikin puisi yang bikin ser ser ngene?
BalasHapusemang ser ser...aku malah sedih getir mbak :( knp bs begini *loh O_o
BalasHapusthanks mb, sudah mampir :)
jempol dah ni puisi.......
BalasHapuskali aja abis komment puisiku ketularan bagus.. :D
aaarrhhh... serius???
BalasHapusalhamdulillah ada yg suka langsung dr pembaca :)
puisimu dl itu bagus2 lho put... lanjutkan! hidupkan lagi! :)
harusnya kamu sudah bisa cetak buku kumpulan puisi loh ^^
makasih ya sdh mau mampir :3
Ini bener puisi mak nyess yang baca Tin. Bener-bener dari hati. Lanjutkan Tin. Puisimu ini bener bagus dan tanpa cela! Asli. Ini yg masuk di kumpulan cerpen itu ya? -mila-
BalasHapus@Altami: hehe :') makasih byk y mil. kumpulan puisi & prosa, kok. cerpennya di "tempat berbeda" :)
BalasHapusSlama ini aku menganggap klo puisi yg bagus pasti ada unsur 'kata sulit'nya yg pastinya hanya dimengerti oleh org2 sastra. Tp puisimu wlo ga ada'kata sulit', ternyata bagus kok. Well done, kutin ;)
BalasHapus