Rabu, 02 April 2014

RUMAH KOS 666 (part of ANTOLOGI GROUND ZERO by DE TEENS)

from this
 Keyla atau Key – demikian panggilannya – berdiri mematung dan mendadak menegang keseluruhan tubuhnya. Binar matanya menunjukkan kilat ketakutan teramat sangat tapi juga keinginan kuat untuk berteriak sekeras-kerasnya dan menyergap lelaki tua itu. Namun keberadaannya saja tak dihiraukan oleh si lelaki tua yang tega mengayunkan keras sebilah bambu tua ke tubuh seorang gadis berulang kali di bawah keran air yang mengucur deras. Terlihat wajah gadis itu membiru lebam bahkan darah menetes dari ujung bibirnya. Gadis itu meronta-ronta tapi si lelaki terus menghunjamkan pukulannya. Sebanyak apa pun gadis itu memohon maaf dan meminta tolong, sebanyak itu pula hukuman fisik yang ia dapatkan. Pedih, pilu, ironis, sengsara dan menakutkan. Itulah yang tertangkap bola mata Key. Key tak tahu kenapa gadis itu dihukum sebegitunya. Apa salahnya? Dan pada kesempatan terakhir, lelaki tua itu meraih sebuah cambuk. Gadis itu dicambuk habis-habisan tanpa ampun. Sadis! Hingga akhirnya, tiba-tiba saja cambuk itu berubah menjadi sebuah kapak. Sontak Key berteriak....
 “TIDAAAAAAKKKK!!!” Key terbangun dari tidur malamnya dengan napas yang tak beraturan sambil ia memegangi kepalanya. Mimpi itu lagi. Ini sudah kali kedua dan sama persis!
“Astaghfirullah,” gumam Key kemudian ia merenung. Pasti ada makna dari mimpi yang sama persis untuk kedua kalinya. Tapi Key tak jua menemukan jawabannya.
Angin Subuh membelai lembut gorden kamar Key. Key lupa menutup jendela kaca model lawas kamarnya. Pantas saja, semalam terasa lebih dingin ketimbang biasanya. Key menutup jendela itu asal tanpa menyibak gordennya. Mendadak saja sekelebatan bayangan orang melintas di depan jendelanya, di depan matanya. Kamar Key terletak di dekat teras lantai dua. Biasanya saat Subuh hari, Karin, teman kosnya beda kamar olahraga ringan di depan situ. Tapi Karin sedang sakit di Gresik. Key segera menyibakkan gordennya dan mengintip dari dalam. Tiada seorang pun. Key menunggu sejenak. Adakah suara aneh? Tidak. Adakah bayangan itu lagi? Ia menunggunya sampai hitungan ke lima menit pertama, tapi tidak mendapati sosok itu muncul lagi di balik tembok kamarnya melalui jendela. Well, mungkin itu tipuan penglihatannya. Atau mungkin tadi itu maling?
Tapi tunggu! Atau sebuah... sebuah... halusinasi? Key menggelengkan kepalanya cepat kemudian termangu sesaat. Teringat masa lalu. Kenapa kejadian ini kembali mengusiknya setelah sekian tahun hidupnya aman, nyaman dan damai tanpa ini. Dulu ketika SMP dia seringkali melihat sosok-sosok transparan berkeliaran di kebun Tebu milik tetangganya yang ada tepat di sebelah rumahnya. Kemudian, ia bisa seketika berhenti berjalan dan melihat serangkaian peristiwa di dalam matanya yang terpejam. Tapi, kala itu Key hanya geleng-geleng, mungkin itu hanya khayalannya semata. Tapi tidak! Apa yang ada di pikirannya benar-benar terjadi. Sialan! Tapi, dua hal tersebut belumlah sering terjadi. Dan seiring ia beranjak dewasa, ia semakin yakin bahwa apa yang ia alami semasa SMP hanya kebetulan dan faktor kelelahan sehingga inderanya mengada-ada.
Tapi, kini tampaknya Key harus berpikir ulang walau ia juga masih sering berupaya mengelak sekuat tenaga. Mimpinya tentang sebuah kejadian tragis di kosnya yang baru, berulang dengan sama persis. Kemudian suara aneh yang terjadi pada suatu pagi.
Hari itu dia bangun tepat pukul setengah lima. Subuh pun pukul setengah lima pagi sehingga ia segera  mengambil air wudlu untuk menunaikan ibadah wajibnya. Usai itu, ia mandi sebelum didahului oleh seniornya di kamar sebelah, Laksmi yang sukanya juga mandi Subuh hari. Key pun menyalakan keran air begitu lebar sehingga suara air menyemprot keras setelah berada di dalam kamar mandi. Beberapa detik kemudian samar-samar ia mendengar suara, “Siapa di kamar mandi?”.
Key memutar keran air supaya suaranya tidak berisik. “Ya?”
“Antri, ya?”
“Oh iya, Mbak,” sahut Key sudah mengenali suara Laksmi sejak pertama bertemu. Cempreng tapi kalau sudah nyanyi, merdu unik kayak Fatin begitu, deh.
Kebiasaan wajib di kos 666 salah satunya bilang: aku antri, ketika hendak mandi supaya tidak heboh seisi kos akibat saling serobot antrian. Sebab kamar mandi yang berfungsi hanya satu untuk sepuluh orang kos 666. Ini yang membuat Key gedeg-gedeg sama ibu kos. Janjinya memperbaiki kamar mandi lantai dua –dekat dengan kamarnya- semenjak ia datang pertama kali untuk ngekos satu tahun lalu tapi sampai sekarang tak jua diperbaiki.
 Satu informasi tentang kos 666 atau sering disebut triple six. Kos ini terletak di gang 6 dengan nomor rumah 66 di dekat Kecamatan Gubeng, Surabaya.
Lima belas menit kemudian Key sudah kembali ke kamarnya. Eh, tapi ia mampir dulu ke kamar Laksmi.
“Mbak Laksmi, udah.”
Tak ada sahutan dari dalam kamar Laksmi yang gelap, terlihat dari ventilasi kamarnya. Akhirnya Key mengetuk pintu bahkan sampai menggedornya dan setengah berteriak, tetap tak ada jawaban dari dalam. Key pun kembali ke kamar lalu mengambil ponselnya. Key mengirim pesan untuk Laksmi.
Mbak, gw udh kelar mandi. Giliran elo.
Beberapa menit kemudian ada balasan dari Laksmi.
Gw lg otw balik SBY nih, Key. Kan, kemarin sore gw balik Lumajang.
Mata Key melotot mau copot. Lah, tadi yang antri mandi siapa???
Kejadian ini membuat Key semakin pening berpikir saat ini. Belum lagi pernyataan temannya, Ratih, beberapa waktu lalu, membuat Key makin tak nyaman balik ke kos. Bahkan sampai detik ini ia masih sesekali parno menatap suatu sudut yang ditunjukkan Ratih.
“Key, thanks ya kemarin lusa udah diizinin nginep kos-an elo. Tenang aja, kamar elo nggak gue obrak-abrik, hehehe,” ujar Ratih. Ratih menginap di kamar Key ketika Key pergi ke rumah saudaranya dan menginap di sana. Ratih kemalaman pulang ke Sidoarjo, sementara sudah tidak ada angkot ke sana. Ayahnya juga pergi keluar kota sehingga tidak ada yang menjemputnya.
“Iya, sama-sama, Tih. Gue percaya, kok,” sahut Key tersenyum lebar.
“Eh, tapi Key, tunggu deh. Elo nggak kenapa-kenapa selama ini tinggal di situ?” Pertanyaan Ratih membuat Key terangkat sebelah alisnya.
Key menggelengkan kepala. “Kenapa-kenapa apanya?”
Ratih menarik napas dalam. Berharap semoga kawannya tidak kaget atau bahkan pingsan di tempat. “Jadi, di pojokan kamar elo, di atas lemari elo ada...” Ratih menghela napas lagi.
Key menunggu tidak sabar. “Ada apanya?”
“... kunti nangkring!” Ratih menandaskan kalimatnya tanpa ampun.
Key terperanjat. “Busyett! Elo pagi-pagi jangan horor, ah, Tih!”
“Gue serius! Elo hati-hati aja. Banyakin sholat sama baca Qur’an.”
Key mencubit lengan Ratih. “Jangan bikin gue nggak berani tidur di kamar sendiri, Tih! Dan gue udah pesen sama elo kan, apa pun yang elo lihat dari gue, sekitar gue, jangan pernah kasih tahu gue! Gue bakal stres mikirinnya. Gue tahu elo cenayang tapi pliisss... jangan berusaha nakut-nakutin gue!” mohon Key.
Mengingat pernyataan Ratih itu membuat Key bukan hanya pening tapi sekarang kebelet pipis. Bulu kuduknya pun merinding seketika. Ia tak berani melihat ke atas lemari di seberang tempat tidurnya. Tapi, ia ingin memastikan tak ada apa-apa di sana dari sudut matanya. Ia tak mau disebut berhalusinasi.  Lagipula dirinya bukanlah cenayang atau titisan nenek moyang yang punya kekuatan supernatural dan -pasti- bukan juga Tuhan yang tahu segala hal yang ghaib dan kasat mata yang tidak diketahui manusia. Dia gadis biasa dan senormalnya manusia. Berstatus mahasiswa semester lima fakultas Psikologi di sebuah PTN ternama di Surabaya. Tapi, kenapa sekarang ia begini? Sensitif. Dan lebih sensitif ketimbang zaman SMP, juga frekuensi mengalami hal aneh semakin sering. Key bukannya takut tapi ia tidak mau pikiran itu memprovokasinya melebihi kenyataan yang ada. Pikiran yang menjelma menjadi sebuah halusinasi bahkan disertai delusi dalam beberapa periode, itu artinya ia bisa didiagnosa mengidap Skizofrenia!
... to be continued


Pengen tahu kelanjutannya? Grab it (Ground Zero: A Crime Behind The Shadow) fast on ur fave book store, guys. Happy Spooky ;) 



2 komentar:

  1. Aku baru baca. Emoh bacanya kalo malem2 hehehheee. Kebawa serem juga sih. Keep writing! :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mbak Al, makasih banyak sudah mau mampir... :) boleh dong beli kumcernya.. heuheu *tetep promosi :)

      Hapus

Ditunggu kritik dan saran membangun yah :)